Kamis, 11 Juni 2015

ARTIKEL KASUS PROSTITUSI


 HIDUP GLAMOR BERSAHABAT DENGAN PROSTITUSI?
Oleh: Siti Nursansan




Barang bermerek, perhiasan dan gaya hidup glamor merupakan suatu kebanggaan bagi sebagian orang. Terkadang seseorang minder jika menggunakan barang-barang yang dibelinya dengan harga murah. Sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia bahwa hidup mewah menjadi suatu kebanggaan. Mereka berpikir bahwa kemewahan mengangkat derajatnya dan membuatnya diakui oleh orang lain. Hal tersebut menjadikan seseorang berusaha bagaimanapun caranya untuk mendapatkan kemewahan. Tidak jarang, pekerjaan-pekerjaan yang menguntungkan namun kurang baik atau tidak baik sekalipun dijadikan pilihan demi mencapai apa yang diinginkan.
Belakangan ini tersiar kabar maraknya pekerjaan yang tidak seharusnya dilakukan. Ironisnya, seorang figur yang seharusnya jadi contoh baik bagi masyarakat, malah sebaliknya memberikan kesan tidak baik untuk ditiru. Seseorang yang dinyatakan artis dengan sadar melakukan pekerjaan prostutusi. Hal tersebut tidak lain disebabkan karna kebiasaan gaya hidup artis yang glamor.
Gaya hidup seperti itulah yang akan merusak moral bangsa. Tanpa melakukan berbagai pertimbangan, seseorang akan terjerumus demi mendapatkan kemewahan. Padahal sebenarnya kemewahan bukanlah suatu kebutuhan primer ataupun sekunder yang mutlak dimiliki. Namun orang akan merasa puas ketika dirinya tampil dengan kemahalan yang ia kenakan dihadapan orang lain. Karena hal tersebut membuat dirinya merasa diakui.
 Untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, kemewahan bukan satu-satunya jalan yang harus ditempuh. Apalagi hal tersebut menjurumuskan kita pada pekerjaan prostitusi. Selain dilarang oleh agama, pekerjaan tersebut akan berdampak buruk bagi kehidupan sosial, mental apalagi kesehatan. Secara sosial, prostitusi merupakan tindakan yang amoral dan dipandang tabu. Secara mental, orang yang melakukan prostitusi akan mendapatkan tekanan pada dirinya sendiri dan akan merasa bersalah atas perbuatannya. Lebih membahayakan lagi, prostitusi akan berdampak sangat buruk bagi kesehatan. Prostitusi adalah jalan yang paling berpeluang bagi seseorang untuk terkena penyakit menular kelamin dan kandungan yang sangat berbahaya terutama HIV yang dapat menyebabkan kematian. Begitu mengerikan bukan?
Selain itu, gaya hidup glamor akan membuat seseorang memiliki prilaku yang konsumtif, boros, ria, sombong, dan menghambur-hamburkan harta tanpa tujuan. Hal tersebut tidak lain karena jaga gengsi dan akibat pergaulan dengan lingkungannya. Untuk itu, kita harus merubah gaya hidup dengan berhemat, menghargai diri sendiri, tidak membeli barang yang tidak perlu dan tidak bergaul dengan orang yang berperilaku konsumtif dan mewah.

Mengingat begitu banyaknya dampak buruk yang ditimbulkan karena gaya hidup yang menjerumuskan seseorang untuk melakukan prostitusi, sebaiknya kita sebagai orang yang beragama dan beradab meluruskan pandangan kita bahwa kemewahan bukanlah satu-satunya hal yang akan mengangkat derajat kita. Banyak hal lain yang dapat membuat kita diakui oleh orang lain. Hidup beragama, berpendidikan dan menghargai diri sendiri akan membuat hidup lebih berkualitas ketimbang menjual diri untuk hidup mewah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teks Dadaran (Deskripsi) Jajampanaan

  Jajampanaan kecap jajampanaan asalna tina kecap "jampana" nyaeta alat nu dijieun tina kai atau awi pikeun ngagotong nu gering, n...