HIDUP GLAMOR BERSAHABAT DENGAN
PROSTITUSI?
Oleh: Siti Nursansan
Barang
bermerek, perhiasan dan gaya hidup glamor merupakan suatu kebanggaan bagi
sebagian orang. Terkadang seseorang minder jika menggunakan barang-barang yang
dibelinya dengan harga murah. Sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia bahwa
hidup mewah menjadi suatu kebanggaan. Mereka berpikir bahwa kemewahan
mengangkat derajatnya dan membuatnya diakui oleh orang lain. Hal tersebut
menjadikan seseorang berusaha bagaimanapun caranya untuk mendapatkan kemewahan.
Tidak jarang, pekerjaan-pekerjaan yang menguntungkan namun kurang baik atau
tidak baik sekalipun dijadikan pilihan demi mencapai apa yang diinginkan.
Belakangan ini
tersiar kabar maraknya pekerjaan yang tidak seharusnya dilakukan. Ironisnya,
seorang figur yang seharusnya jadi contoh baik bagi masyarakat, malah
sebaliknya memberikan kesan tidak baik untuk ditiru. Seseorang yang dinyatakan
artis dengan sadar melakukan pekerjaan prostutusi. Hal tersebut tidak lain
disebabkan karna kebiasaan gaya hidup artis yang glamor.
Gaya hidup
seperti itulah yang akan merusak moral bangsa. Tanpa melakukan berbagai
pertimbangan, seseorang akan terjerumus demi mendapatkan kemewahan. Padahal
sebenarnya kemewahan bukanlah suatu kebutuhan primer ataupun sekunder yang
mutlak dimiliki. Namun orang akan merasa puas ketika dirinya tampil dengan
kemahalan yang ia kenakan dihadapan orang lain. Karena hal tersebut membuat
dirinya merasa diakui.
Untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain,
kemewahan bukan satu-satunya jalan yang harus ditempuh. Apalagi hal tersebut
menjurumuskan kita pada pekerjaan prostitusi. Selain dilarang oleh agama,
pekerjaan tersebut akan berdampak buruk bagi kehidupan sosial, mental apalagi
kesehatan. Secara sosial, prostitusi merupakan tindakan yang amoral dan
dipandang tabu. Secara mental, orang yang melakukan prostitusi akan mendapatkan
tekanan pada dirinya sendiri dan akan merasa bersalah atas perbuatannya. Lebih
membahayakan lagi, prostitusi akan berdampak sangat buruk bagi kesehatan. Prostitusi
adalah jalan yang paling berpeluang bagi seseorang untuk terkena penyakit menular
kelamin dan kandungan yang sangat berbahaya terutama HIV yang dapat menyebabkan
kematian. Begitu mengerikan bukan?
Selain itu,
gaya hidup glamor akan membuat seseorang memiliki prilaku yang konsumtif,
boros, ria, sombong, dan menghambur-hamburkan harta tanpa tujuan. Hal tersebut
tidak lain karena jaga gengsi dan akibat pergaulan dengan lingkungannya. Untuk
itu, kita harus merubah gaya hidup dengan berhemat, menghargai diri sendiri,
tidak membeli barang yang tidak perlu dan tidak bergaul dengan orang yang
berperilaku konsumtif dan mewah.
Mengingat
begitu banyaknya dampak buruk yang ditimbulkan karena gaya hidup yang
menjerumuskan seseorang untuk melakukan prostitusi, sebaiknya kita sebagai
orang yang beragama dan beradab meluruskan pandangan kita bahwa kemewahan
bukanlah satu-satunya hal yang akan mengangkat derajat kita. Banyak hal lain
yang dapat membuat kita diakui oleh orang lain. Hidup beragama, berpendidikan
dan menghargai diri sendiri akan membuat hidup lebih berkualitas ketimbang
menjual diri untuk hidup mewah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar